Selamat datang diblog Desa Ku, semoga dengan adanya blog ini bisa untuk sarana info yang bisa diakses di manatempat

Thursday, September 5, 2013

mengatasi krisis air

0 comments
Air adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Demikian pentingnya fungsi dan kedudukannya, hingga di jaman modern ini, air menjadi salah satu produk yang diperjual belikan. Namun tahukah anda bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini berefek pada menurunnya kualitas air? Berkurangnya area resapan karena kurang terencananya pembangunan, erosi, abrasi, banjir hingga kemarau berkepanjangan menjadi sebab menurunnya kualitas air, terutama yang terkandung dalam tanah.

Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan bagitu saja. Harus ada upaya untuk mencari jalan keluar untuk memperbaiki kualitas air tanah. Usaha perbaikan ini bisa dimulai dari lingkungan rumah dimana kita tinggal. Salah satu caranya dengan membuat sumur resapan. Sumur resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah dengan baik.

Sumur resapan ini memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai pengendali banjir, melindungi serta memperbaiki kualitas air tanah, menekan laju erosi dan dalam jangka waktu lama dapat memberi cadangan air tanah yang cukup. Secara sederhana, prinsip kerja sebuah sumur resapan yaitu menyimpan (untuk sementara) air hujan dalam lubang yang sengaja dibuat, selanjutnya air tampungan akan masuk ke dalam tanah sebagai air resapan (infiltrasi). Air resapan ini selanjutnya menjadi cadangan air tanah.

Persyaratan Pembuatan

Untuk membuat sumur resapan ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1.    Dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan longsor

2.    Harus bebas dari pencemaran maupun kontaminasi limbah

3.    Air  yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan

4.    Untuk daerah bersanitasi lingkungan buruk, yaitu daerah dengan kondisi sarana air limbah, air hujan dan system pembuangan sampahnya tidak memenuhi persyaratan sanitasi, sumur resapan hanya menampung air hujan dari atap yang disalurkan melalui talang

5.    Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi

Pemilihan Lokasi

Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi pembuatan sumur resapan (menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan) adalah:

1. Keadaan muka air tanah

Untuk mengetahu keadaan muka air tanah dapat ditentukan dengan cara mengukur kedalamannya permukaan air tanah terhadap permukaan tanah dari sumur di sekitarnya pada musim hujan.

2. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah untuk dapat dilalui air. Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan terbagi dalam tiga kelas,yaitu :

-   permeabilitas tanah sedang (jenis tanah  berupa geluh/lanau, memiliki daya serap 2,0 – 6,5 cm/jam)

-   permeabilitas tanah agak cepat (jenis tanah  berupa pasir halus, memiliki daya serap 6,5 – 12,5 cm/jam)

-   permeabilitas tanah cepat (jenis tanah berupa pasir kasar, memiliki daya serap 12,5 cm/jam)

Penempatan Sumur Resapan

Untuk membuat memaksimalkan fungsi sumur resapan air hujan, kita perlu memperhatikan keadaan lingkungan setempat. Misal jarak sumur resapan dengan jalan, rumah, septic tank maupun sumur air minum. Jarak minimum sumur resapan dengan dengan jalan kurang lebih 1,5 meter.

Jenis Sumur Resapan

Bagi kita yang tinggal di daerah perkotaan, berkurangnya daerah resapan air karena makin banyak permukaan tanah yang tertutup bangunan dan jalan berdampak pada berkurangnya daya serap tanah terhadap air. Pembuatan sumur resapan di lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu solusi  memperbaiki kualitas air tanah. Penerapan sumur resapan pada lingkungan tempat tinggal (terutama di wilayah perkotaan) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Sumur resapan individu

Sesuai dengan namanya, semur resapan individu merupakan sumur resapan yang dibuat pada masing-masing rumah tinggal. Dampak sumur resapan akan maksimal jika masing-masing rumah ikut membuatnya. Peletakkan sumur resapan dapat memanfaatkan lahan sisa maupun pekarangan yang ada. Langkah-langkah untuk membuat sumur resapan individu ini yaitu :

-   Memeriksa tinggi muka air tanah, tinggi muka air tanah yang dipersyaratkan adalah >3 meter

-   Memeriksa permeabilitas tanah, permeabilitas tanah yang baik adalah lebih besar atau sama dengan 2 cm/jam

-   Memperhatikan persyaratan jarak


Jumlah sumur resapan pada sebuah lahan pekarangan ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas tanah serta luas bidang tadah dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

H = (D x I x A tadah – D x k x A sumur)/(A sumur + D x k x L)

dimana :

H               = Kedalaman sumur (m)

D               = Durasi hujan (jam)

A sumur    = Luas penampang sumur (m2)

L                = Keliling penampang sumur (m)

k                = Permeabilitas tanah (m/jam)

A tadah   = Luas tadah hujan (m2), berupa atap rumah dan atau  permukaan tanah yang diperkeras

I                = Intensitas hujan (m/jam)


2. Sumur resapan kolektif

Jenis sumur resapan ini dibuat secara kolektif (bersama) dalam sebuah komunitas warga masyarakat dengan skala besar dan membutuhkan lahan cukup luas. Sumur resapan kolektif dapat berupa kolam resapan, sumur resapan dalam maupun resapan parit berorak. Tidak jarang area sumur resapan kolektif bisa dijadikan tempat rekreasi bersama di dalam sebuah kompleks perumahan.


Spesifikasi Pembuatan Sumur Resapan

Untuk membuat sumur resapan yang baik ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Penutup Sumur

Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :

•    Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil (1pc : 2ps : 3kr)

•    Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,

•    Ferocement (setebal 10 cm).

2. Dinding sumur bagian atas dan bawah

Pembuatan dinding sumur dapat memanfaatkan buis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir (1pc : 4ps), diplester dan di aci semen.

3. Pengisi Sumur

Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.

4. Saluran air hujan

Dapat menggunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm maupun pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.


Perawatan

Untuk menjaga agar kondisi sumur resapan tetap berfungsi dengan baik maka perlu diadakan pemeriksaan secara periodik, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan itu meliputi :

-          Aliran masuk

-          Bak control

-          Kondisi sumur resapan

Pembuatan sumur resapan air hujan merupakan salah satu solusi untuk  menjaga cadangan dan kualitas air agar terjaga dengan baik. Dalam skala yang lebih luas dapat pula memperbaiki kualitas lingkungan sekitar. Kita bisa mulai membuatnya di rumah yang kita tempati. Namun alangkah baiknya jika dilakukan secara bersama-sama dan menjadi gerakan massal. Sebuah tindakan kecil  sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan yang kita tempati. Selamat mencoba. 

 

| Desa Pleset © 2016. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Pleset | Back To Top |